Kualitas Parpol dan Caleg Dibedah

BEDA TAPI AKRAB : Sejumlah pengurus partai politik mengikuti dialog politik bedah parpol dan caleg di Graha Pena Radar Sukabumi, Jalan Salabintana, Sukabumi kemarin. Foto:ikbal/radarsukabumi.
SUKABUMI – Ngobrol Politik Bedah Parpol Bedah Caleg tahap I yang digelar Harian Pagi Radar Sukabumi, Kamis (13/3), berlangsung hangat. Diskusi politik yang menghadirkan beberapa petinggi partai nasionalis di Kabupaten Sukabumi ini dihelat untuk mengetahui sejauh mana peran parpol dalam mencetak dan melahirkan caleg yang berkualitas. 
Pada Ngobrol Politik Tahap I itu, keenam pimpinan parpol dari Kabupaten Sukabumi diberikan beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan itu adalah terkait cara dan metode dalam melakukan perekrutan kader dan caleg. Kualitas perekrutan dinilai sangat penting, mengingat peran partai politik sebagai tempat lahirnya pemimpin yang akan mengendalikan roda pemerintahan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, keenam perwakilan parpol dari Kabupaten Sukabumi menjawab dengan jawaban yang hampir sama. Mereka memastikan metode perekrutan kader dan caleg tidak asal-asalan, penuh dengan seleksi demi menghasilkan kader yang berkualitas.
Seperti yang dikatakatan Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi M Ihsan. “Ada serangkaian test, yang harus diikuti para calon kader dan kader. Hanya mereka yang memiliki kualitas serta integritas untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, konsistensi para caleg untuk terus memperjuangkan apa yang dijanjikan kepada masyarakat juga dipertanyakan. Beberapa perwakilan parpol yang diberikan kesempatan untuk menjawab meyakinkan, mereka akan mengambil konsekuensi tertinggi bagi kader yang pura-pura lupa terhadap janjinya.
Diskusi ini dibuka langsung Sekda Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono dengan moderator Mulyawan S Nugraha. Dalam sambutannya, Adjo mengharapkan kegiatan diskusi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap peran partai politik, diantaranya kejelasan perekrutan kader dan caleg oleh setiap parpol.
“Diskusi ini bisa menjadi salah satu bahan referensi bagi masyarakat tentang sejauh mana parpol mencetak caleg berkualitas yang layak dipilih pada Pileg 2014,” paparnya.
Saat ini, tambah Adjo, Pemkab Sukabumi sudah melakukan sosialisasi Pileg 2014 melalui kantor kesbanglinmas, kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Sukabumi.”Saya harapkan angka partisipasi masyarakat pada Pileg 2014 ini bisa meningkat,” harapnya.
Sementara itu, General Manager Radar Sukabumi, Untung Bachtiar menuturkan agenda diskusi itu akan terus diselenggarakan hingga akhir maret mendatang. Menurutnya, Ngobrol Politik merupakan wadah diskusi untuk memberikan pencerahan politik kepada masyarakat.
“Diskusi politik ini kami laksanakan setiap Selasa dan Kamis. Terbuka untuk umum dengan tema dan narasumber diskusi yang berbeda-beda,” paparnya.
Pada Ngobrol Politik itu, perwakilan dari enam pengurus parpol di Kabupaten Sukabumi hadir sebagai narasumber. Mereka diantaranya Wakil Ketua I DPC Demokrat Kabupaten Sukabumi Ade Hendrawan, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi Ihsan, Fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi Dedi Sutisna, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi Ujang Abdullah, Sekretaris DPC NasDem Kabupaten Sukabumi Nahji M Suryaman dan Wakil Ketua DPC Hanura Kabupaten Sukabumi Edika Anirmansyah. Keenam perwakilan parpol itu secara bergantian menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama Radar Sukabumi, Fitra Sukabumi, Pemkab dan Pemkot Sukabumi, KPU, Panwaslu, Elmitra dan Subi TV. (mvi)

Short URL: http://jawabaratnews.com/kualitas-parpol-dan-caleg-dibedah/

Kasus PKBM Fiktif Belum ke Kejari Cibadak

CIBADAK - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibadak, Rita Hariyani melalui Kasi Intel Kejari Cibadak, Budi Haryanto mengatakan, berkas kasus dugaan penyelewengan dana bagi sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) fiktif tahun 2013 yaitu sekitar Rp. 5 miliyar itu belum diterima pihaknya.
Menurut Budi, sejauh ini belum ada laporan resmi ke Kejaksaan Cibadak terkait dugaan penyelewengan aliran dana PKBM itu. "Kami belum terima berkas dugaan penyelewengan dan PKBM Fiktif," ujar Budi Kepada Radar Sukabumi, selasa 18/2.
Sebelumnya, dugaan kasus penyelewengan anggaran bagi PKBM dari dana APBN ini bermula dilontarkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi, yang menemukan adanya kejanggalan dana operasional bagi PKBM, tetapi warga belajar di sejumlah PKBM bersangkutan nyaris tidak ada kegiatan.
Sementara Ketua Tut Wuri Handayani, Rusli Sinegar mendesak Kejari Cibadak untuk proaktif dalam menangani kasus dugaan korupsi ini," Kejari Cibadak kalau bisa harus jemput bola, jangan nunggu laporan saja." harap Rusli.
Sebelum Direktur FITRA Sukabumi Ajat Zatnika membeberkan indikasi temuan penyimpangan pengelolaan dana bantuan pemerintah pusat untuk PKBM Fiktif di Kabupaten Sukabumi. FITRA mengidentifikasi ada puluhan PKBM Fiktif yang terus menerima kucuran dana dari Disdik Kabupaten Sukabumi, sewaktu dipimpin Zaenal Muttaqien.
Contoh praktek kecil penyelewengan kucuran dana bagi PKBM Fiktif itu ungkap Ajat antara lain si pengelola PKBM yang menerima tidak memiliki warga belajar, sedangkan dana untuk pembinaan warga belajar terus diberikan. (hnd/d)


Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=99494