FITRA Sukabumi Audit Anggaran Kesehatan

Selasa, 18 Januari 2011 Radar Sukabumi

FITRA Sukabumi Audit Anggaran Kesehatan


SAMBUTAN: Wakil Bupati Sukabumi, Akhmad Jajuli menyampaikan sambutannya saat membuka program audit anggaran kesehatan di Hotel Augusta,
Senin, 17 Januari 2011. foto:isep/radar sukabumi.


CICANTAYAN--Program Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi melalui audit anggaran kesehatan adalah relevan dengan program Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam bidang kesehatan. Demikian Wakil Bupati Sukabumi, Akhmad Jajuli dalam Launching Program Sosial Audit Anggaran Kesehatan Kabupaten Sukabumi di Hotel Augusta.

Hal senada juga ditegaskan Direktur FITRA, Mulyawan S Nugraha mengatakan dalam Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang kesehatan, hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau, hak secara mandiri dan bertanggungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya, hak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan yang optimal. "Kesadaran bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap orang maka tuntutan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu dan optimal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan," tegasnya.

Manajer Pengembangan Program FITRA Sukabumi, Ajat Zatnika mengatakan, dengan menggunakan proses monitoring kinerja pemerintah secara partisipatif dalam menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan program-program pembangunan, sehingga dapat dipastikan bahwa program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah khususnya yang menyangkut kebutuhan hak dasar masyarakat dibidang kesehatan dapat berjalan dengan baik, saling menguatkan, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat, terutama pada kelompok-kelompok yang paling membutuhkan. "Inti utama dari program ini adalah untuk mendorong perluasan dan pelembagaan inisiatif masyarakat dalam evaluasi kinerja kebijakan dan anggaran pemerintah yang mengarah pada pemenuhan hak dasar kesehatan. Dengan langkah yang kami lakukan melalui pelaksanaan pelatihan bagi 20 orang warga yang terdiri dari kader posyandu, remaja, sehingga mampu menggunakan media photo untuk menjelaskan informasi penting akses warga pada layanan kesehatan yang ada di balik foto tersebut," pungkasnya.(ali)