Dede, Nantikan Bantuan Dermawan

* Masih Bocah Derita Hernia

BUTUH BANTUAN : Dede, bocah pengidap hernia asal Kadudampit yang membutuhkan uluran dermawan. japar radar

KADUDAMPIT- Dede Supriatna (6) sepertinya tidak bisa menikmati keindahan masa kanak-kanak. Betapa tidak, bocah asal Kampung Legok Nyenang RT 04 RW 06 Desa Muaradua Kecamatan Kadudampit ini mengidap penyakit penyakit hernia (turun bero).
Sejak usia tiga tahun, penyakit itu ia derita. Ayahnya Didin, yang hanya bekerja sebagai buruh tani serabutan dan berpenghasilan rendah, tidak memenuhi kebutuhan sehari-harinya, apalagi untuk mengobati anaknya. Ibunya Atih, sudah meninggal ketika Dede berumur dua bulan. Upaya yang dilakukan saat ini hanya melakukan pengobatan tradisional dan alternatif saja. Hingga sampai saat ini belum ada upaya pengobatan secara medis.
Didin, berharap agar anaknya mendapat bantuan untuk mengobati penyakitnya “saya berharap sekai akan adanya bantuan untuk mengobati anak saya,” kata lelaki 40 tahun itu.
Menurut salah seorang kader Desa Muaradua Aan (32), entah beberapa bulan ke belakang pernah ada dari dinas kesehatan datang untuk mengobati Dede. Sayang, sampai detik ini, petugas itu tak kunjung kembali. “Saya pun merasa kasihan terhadap anak itu. Makanya, saya juga berharap agar pihak dinas kesehatan datang lagi kesini guna untuk menindak lanjut dari penyakit yang diderita dede,” ujarnya.
Maka dari itu, warga berharap kepada instansi yang bersangkutan agar segera memperhatikan kondisi kesehatan dede, mungkin yang lebih khususnya untuk pihak Dinas kesehatan kabupaten Sukabumi untuk segera menindak lanjuti penyakit yang menimpa Dede. (cr4)

Anggaran Kesehatan Minus Rp110 M

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/449556/
Anggaran Kesehatan Minus Rp110 M PDF Print
Wednesday, 07 December 2011
SUKABUMI– Pemkab Sukabumi hanya mampu mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan sekitar Rp190 miliar atau sekitar 10% dari total belanja daerah pada APBD 2012 yang mencapai Rp1,9 triliun.


Kebutuhan anggaran sektor kesehatan di wilayah Sukabumi sendiri mencapai Rp300 miliar. Dengan kemampuan daerah yang hanya mengalokasikan anggaran Rp190 miliar, maka sektor kesehatan minus Rp110 miliar. Kepala Seksi Peran Serta dan Kemitraan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk menutupi seluruh sektor kesehatan yang meliputi operasional dan belanja langsung pada Dinkes, puskesmas, dan tiga ruah sakit umum daerah, diperkirakan mencapai Rp300 miliar atau paling tidak 15% dari total belanja daerah.

”Untuk Dinas Kesehatan saja dibutuhkan anggaran Rp33 miliar. Jumlah ini belum mencakup kebutuhan anggaran untuk 58 puskesmas dan tiga rumah sakit.Artinya, pengalokasian anggaran pada APBD 2012 ini relatif minim dibandingkan dengan kebutuhan anggaran kesehatan secara keseluruhan. Keterbatasan pengalokasian anggaran ini merupakan akibat minimnya kemampuan keuangan daerah,” jelas Eka. Untuk menutupi kekurangan anggaran ini,Pemkab Sukabumi mengandalkan bantuan dana dari pemerintah pusat melalui bantuan operasional kesehatan (BOK).

Dana bantuan operasional tersebut sepenuhnya diperuntukkan bagi puskesmas.Untuk 2012,setiap puskesmas mendapatkan BOK sebesar Rp68 juta. Manager Program Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi Ajat Jatnika menerangkan,selama ini pemerintah daerah hanya berkutat pada pengalokasian anggaran kesehatan yang ditujukan pada peningkatan infrastruktur.Padahal perluasan akses dan peningkatan mutu kesehatan merupakan permasalahan kesehatan yang juga harus diprioritaskan.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Ayi Abdulah mengatakan, peningkatan pengalokasian anggaran sektor kesehatan akan dilaku-kan secara bertahap. ”Karena kemampuan keuangan daerah sangat terbatas,maka penambahan anggaran akan dila-kukan secara bertahap,”tegasnya. toni kamajaya