SUKABUMI – Kegiatan studi banding sebanyak 381
kepala desa di Kabupaten Sukabumi ke Kabupaten Badung, Bali, tuai kritik
dari sejumlah aktivis. Pasalnya, kegiatan tersebut menggunakan APB Desa
dengan total anggaran sekitar Rp2,4 miliar atau biaya satu orang kepala
desa sekitar Rp6,4 juta yang dialokasikan dari alokasi dana desa (ADD).
Ketua Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sukabumi,
Ajat Zatnika, mengatakan, keberangkatan 381 kepala desa ke Bali itu
dinilainya hanya menghambur-hamburkan anggaran saja. Jika hanya ingin
belajar pengelolaan dana desa, lanjut Azat, tak harus pergi ke Bali.
“Jika hanya sekadar meningkatkan kapasitas, sebetulnya bisa
dilakjukan di Kabupaten Sukabumi. Tak harus pergi ke Bali jika ingin
mengetahui PAD di Kabupaten Badung. Zaman sekarang sudah serba canggih,
cukup bisa diakses melalui internet. Kegiatan ini kami nilai hanya
menghambur-hamburkan anggaran saja,” tegas Azat kepada wartawan, kemarin
(16/11).
Kegiatan itu terkesan dipaksakan. Menurutnya, karakteristik dan
mekanisme pengelolaan dana desa di Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten
Badung tentunya akan berbeda. Apalagi saat ini hampir semua desa yang
menerima ADD tentunya sedang sama-sama belajar pengelolaan keuangan dana
desa.
“Sayang saja jika anggarannya hanya dipakai untuk jalan-jalan. Lebih
baik digunakan untuk masyarakat di sekitar desa. Ini patut
dipertanyakan. Termasuk peranan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(BPMPD) yang mengetahui dan menyetujui kegiatan para kades ini,”
jelasnya.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Kabupaten Sukabumi, Yudi
Mulyadi, menegaskan, kegiatan itu sudah direncanakan sejak tahun lalu.
Daerah yang dituju adalah Kabupaten Bandung karena Pemprov Bali
mengalokasikan dana desa cukup besar dari APBD. Apalagi pengelolaan,
perencanaan, hingga pengalokasiannya sangat baik.
“Mekanisme pemberangkatan 381 kades ke Bali itu dilakukan secara
bertahap selama empat kali. Terakhir pada Jumat lalu. Mereka di sana
untuk belajar pengelolaan bantuan dana desa dengan baik,” tandasnya. (mg33)
17 November 2015
Sumber diperoleh dari: http://cianjurekspres.com/2015/kades-ke-bali-tuai-kritik/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar