Istilah
Tahun Politik, dimanfaatkan oleh partai politik/caleg untuk menarik
simpati RAKYAT dengan menggunakan UANG RAKYAT, ada juga yang menggunakan
uang pribadinya (caleg yang nyoba-nyoba ikut berkompetisi dalam Pileg
2014 dengan modal yang ada dan kemampuan terbatas). Salah satu cara
untuk menarik simpati RAKYAT adalah dengan pengadaan mobil angkutan
untuk RAKYAT, ada yang menggunakan istilah "mobil
ambulance layanan/pelayanan gratis", "mobil ambulance gratis", "mobil
peduli masyarakat", "mobil gratis untuk umum", "mobil ambulance gratis
(nama parpol/nama caleg) untuk rakyat", "mobil ambulance layanan
istimewa (nama salah satu caleg)", "mobil bantuan sosial (nama salah
satu caleg)" dll. Lucu juga kelihatannya, mendadak banyak mobil angkutan
gratis atau ambulance gratis pada tahun politik ("istilah bagi yang
berpolitik") dengan corak warna yang bermacam-macam, dilengkapi gambar
parpol dan caleg. Pertanyaannya, apakah mobil gratis itu bisa
dipergunakan terus oleh rakyat pasca pesta demokrasi selesai ditahun
politik ini?, atau jangan-jangan malah digunakan untuk mengangkut para
caleg yang sakit jiwa karena tidak lolos dalam pemilu.
Fenomena ini, tidak lain adalah demi memperebutkan kekuasaan dan melanggengkan kekuasaan serta kekayaan yang diperoleh dari UANG RAKYAT. Coba saja, kalau tidak ada UANG RAKYAT mana ada yang mau berlomba-lomba seperti itu. Menghabiskan uang dari mulai puluhan juta, ratusan juta sampai miliyaran rupiah hanya ingin mendapatkan kekuasaan dan penghasilan dari dan atas penderitaan RAKYAT.
Apa yang bisa kita harapkan dari para pemimpin kita, wakil rakyat kita ke depan. Terkadang harapan itu, hanya sampai pada lisan dan pendengaran saja, tanpa pernah bisa dirasakan manfaat dan dampaknya.
Selamat bermuhasabah...