Problem kesehatan & komitmen bersama, bagaimana dengan DPRD Kabupaten Sukabumi????????
Kesehatan masih menjadi problem di Kabupaten Sukabumi yang harus diselesaikan baik dari sisi lingkungan, layanan dan perilaku. Disis lain anggaran kesehatan Kabupaten Sukabumi masih minim sekitar 9% (dibawah 10% dari ketentuan pemerintah). Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Bappeda, Dinkes, BKBPP), Warga, NGO, CSO, Media dan Stakeholder bersama-sama berkomitmen untuk mengatasi masalah kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Namun sampai saat ini masih menunggu komitmen dari DPRD Kabupaten Sukabumi. Dari beberapa kegiatan workshop, dialog kebijakan tentang kesehatan, pihak DPRD Kabupaten Sukabumi tidak pernah bisa hadir, jangankan untuk berkomitmen, untuk hadir pun tidak pernah. ACARA APA YA...YANG BISA DIHADIRI OLEH DPRD KABUPATEN SUKABUMI??? BERKAITAN DENGAN KESEHATAN MUNGKIN DPRD KABUPATEN SUKABUMI MENILAI SUDAH CUKUP BAIK, DAN LEBIH TAHU PROBLEM KESEHATAN/EVIDENCE BASE YANG DIHADAPI MASYARAKAT. JADI TIDAK PERLU HADIR...
Semua Anggota Komisi DPRD Kota Sukabumi Studi Banding
Semua Anggota Komisi DPRD Kota Sukabumi Studi Banding
Cikole
-- Gedung DPRD Kota Sukabumi di Jalan Juanda Kota Sukabumi kemarin
(10/5), kosong melompong. Hal ini dikarenakan para anggota DPRD yang
menempati tiga komisi yaitu Komisi I, II, dan III melakukan studi
banding (Stuba) dan kunjungan kerja (Kunker) ke beberapa daerah berbeda.
Tujuan kepergian di antaranya, Tasikmalaya, Batam dan Cimahi. Kepergian
merekapun berbeda-beda. Menurut Wakil Ketua DPRD, Achmad Fahmi,
kepergian Komisi III ke Tasikmalaya dalam rangka pembahasan Raperda
Pendidikan. Sementara, kepergian Anggota Komisi II ke Batam dan Komisi I
ke Cimahi dalam rangka studi banding.
Sedangkan
dari pantauan Radar Sukabumi, gedung yang dihuni wakil rakyat tersebut
nyaris tidak menyisakan anggota yang bisa dikonfirmasi kalau ada aduan
dari masyarakat.
Kepergian
anggota DPRD untuk stuba ini mendapat sorotan salah satu LSM Forum
Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA) Sukabumi. Mereka menilai,
kegiatan tersebut hanya memboroskan anggaran. Apalagi, dana yang
dihabiskan untuk kegiatan itu tidaklah kecil. Dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi tercatat, total dana untuk Stuba
Tahun 2011 mencapai Rp9 Milyar. Padahal, ada tugas yang lebih penting
yang harus dilakukan yaitu melayani masyarakat. "Sekarang secara
rasional saja, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi hanya mencapai
Rp88,4 Milyar. Dikurangi Rp9 Milyar untuk kegiatan studi banding?
Berarti, anggota dewan sudah mengambil hak rakyat lebih dari 10% dari
PAD. Tambah lagi, Stuba dan kunjungan kerja tersebut secara serentak.
Brarti ketika ada masyarakat yang mau mengadu akan kesulitan," ungkap
Manajer Program FITRA Sukabumi Ajat Jatnika kepada Radar Sukabumi,
kemarin.
Sementara
itu Achmad Fahmi membantah kegiatan tersebut pemborosan dan tanpa
terencana. Apalagi, terkait pengosongan gedung karena ditinggalkan
setiap anggota dari semua komisi. "Saya memang tidak ikut dalam kegiatan
stuba dan kunker. Hal itu dikarenakan, memang harus ada salah satu
pimpinan yang tetap tingga di tempat," tegasnya. Fachmi menambahkan,
kegiatan yang dilakukan dewan sudah terencana dan dijabarkan dalam
Rencana Kerja Dewan. (rp4)
Sumber : Radar Sukabumi
Kota Tujuan Stuba dan Kunker DPRD Kota Sukabumi
Komisi I : Kota Cimahi
Komisi II : Batam
Komisi III : Tasikmalaya
Sumber DPRD Kota Sukabumi
Langganan:
Postingan (Atom)