RSUD Terindikasi Korupsi Rp5 M, Inspektorat Mana, di Mana??



SUKABUMI – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH terindikasi korupsi. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ditemukan penyalahgunaan anggaran tahun 2013 sekitar Rp5 milliar lebih.
Untuk memperjelas posisi kasusnya, Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi akan melayangkan surat kepada manajemen. “Kami akan minta klarifikasinya seperti apa,” ujar Manajer Program Kerja Fitra Sukabumi, Ajat Zatnika kepadasepertiini.com, Kamis (27/11/2014).
Ajat menelisik, anggaran miliaran tersebut diperuntukan bagi peningkatan kapasitas manajemen rumah sakit dan pelayanan jasa, namun tidak bisa di pertanggungjawabkan.
Cara lain yang akan dilakukan selain melayangkan surat ke manajemen RSUD, sambung Ajat, akan menyurati Inspektorat Kota Sukabumi selaku pemeriksa internal. Karena insitusi tersebut dalam pemeriksaan ke setiap instansi, OPD atau dinas, masih belum klir. BPK sendiri masih menemukan OPD yang bermasalah, terutama dalam pengguna anggaran.
”Ketika inspektorat sudah melakukan pemeriksaan dengan baik, saat  BPK melakukan audit kembali tidak akan ditemukan OPD yang bermasalah, dan ini  yang membuat kami heran,” katanya.
Ajat menilai wajar jika  timbul pertanyaan dari berbagai kalangan
terkait fungsi dan kinerja inspektorat serta bagaimana cara melakukan pemeriksaan. ”Apa harus dibilang fungsi inspektorat itu tidak jelas, ini yang akan kita tekan kepada inspektorat Kota Sukabumi,” tandasnya.

Ajat juga mengatakan, segera melayangkan surat ke pimpinan daerah di kota maupun kabupaten Sukabumi, terkait banyaknya temuan-temuan hasil audit BPK. ”Termasuk nanti kita pertanyakan temuan dana hibah yang sampai saat ini belum dipertanggungjawabkan oleh penerima dana hibah tersebut,” tutupnya.

Sumber ini didapat dari http://www.sepertiini.com/read/2014/11/7273/rsud-terindikasi-korupsi-rp5-m-inspektorat-mana-di-mana.html

FITRA Sukabumi Dorong Jurnalis Warga

SUKABUMI – Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi bekerjasama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar acara diskusi publik tentang Audit Sosial dan Citizen Jornalism di Aula Pendopo Sukabumi.
Kegiatan yang dibuka Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengundang narasumber Kepala DPPKAD Sukabumi Iyos Somantri, perwakilan DPRD Komisi I H Aka. Menurut Koordinator Fitra Sukabumi Ajat Zatnika, audit sosial dan Citizen Jurnalism  atau jurnalis warga dianggap masih kurang familiar di mata masyarakat, padahal dipandang sangat efektif sebagai kontrol sosial demi pembangunan di era teknologi informasi.
Meski bebas dilakukan siapapun, namun citizen journalism) tetap mengikuti kaidah yang benar. “Tidak boleh menyebarkan berita bohong, fitnah dan tidak menyebabkan terjadinya konflik SARA. Semua informasi harus menyebutkan nama dan sumber yang jelas,” katanya.
Sementera itu, Ketua Institut for Innovation Partisifatory Development and Governance (Inisiatif) Nandang menjelaskan audit sosial sangatlah berbeda dengan audit keuangan. Terkadang masyarakat tidak akan menemui kesalahan dalam audit keuangan sedangkan dalam audit sosial justru kesalahan dan akurasi data bisa ditemukan. “Audit sosial didefinisikan kepada suatu proses orang – orang penerima manfaat dari kebijakan suatu program, dulu pada 1970an dipergunakan beberapa perusahaan swasta untuk menanggapi keprihatinan yang diajukan oleh konsumen dan gerakan lingkungan. Baru pada 1980an konsep ini bergeser dari swasta ke sektor publik dalam menanggapi tren pemerintahan baru demokratis bermunculan,” terang Nandang.

Sumber ini didapat dari http://metropolitanonline.co/2014/11/27/fitra-dorong-jurnalis-warga

JURNALIS WARGA DIPANDANG EFEKTIF SEBAGAI KONTROL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH


Inilah para kader posyandu dari dua Desa, yaitu Desa Sukaresmi dan Desa Cipetir saat mengikuti pelatihan dan pembinaan program citizen journalism yang diselenggaran oleh FITRA Sukabumi di rumah ketua kader Posyandu Kol-2 Kp. Cijambe Girang Rt. 20/10 Desa Sukaresmi Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Jumat (07/10) 2014.
Dalam kegiatan ini, para kaderpun terlihat sangat antusias dalam mengikuti bimbingan dan pengarahan dari Reporter Radio Megaswara Sukabumi, Isman Safa yang di dampingi koordinator lapangan Fitra Sukabumi, Samsul Hidayat. Dalam keterangannya Samsul menuturkan, bahwa program Citizen Journalism atau juranalis warga bertujuan untuk menggali berbagai informasi sosial yang terjadi disetiap lingkungan masyarakat dengan sumber dan langsung disampaikan oleh masyarakat melalui media radio.
“Jadi program ini bertujuan untuk menindaklanjuti program-program FITRA sebelumnya yaitu mengeksplor setiap potret kehidupan sosial masyarakat dan langsung dapat  didenger ataupun diketahui oleh masyarakat umum melalui siaran radio, koran maupun online. Intinya kita ingin menjadikan para kader ini sebagai jurnalis atau reporter yang bisa menyampaikan setiap kejadian atau pristiwa sosial yang terjadi dilingkungannya. “tuturnya”.
Sementara itu, menurut Neneng sebagai kader posyandu Desa Sukaresmi dirinya sangat berterima kasih kepada FITRA Sukabumi yang selama ini terus menjalin kerjasama dengan para kader posyandu dalam menjalankan fungsinya dan sekaligus sebagai  kontrol sosial atas kebijakan-kebijakan pemerintah daerah.
” Saya sebagi kader mengucapkan terima kasih kepada FITRA yang sudah banyak membantu para kader, khususnya di sukaresmi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, baik sebagai kader kesehatan maupun kader sosial lainnya. Nah melalui program citizen journalism ini semoga dapat melengkapi data dan informasi mengenai keadaan sosial masyarakat kami, apalagi nanti kami lah yang menyampaikan langsung melalui media radio dan media lainnya. Contohnya di wilayah kami dalam kurun waktu satu tahun ini  sudah terjadi 3 kasus kematian bayi yang luput dari pemberitaan. Maka dengan adanya kegiatan ini betul-betul sangat bagus untuk para kader dalam memberikan dan sekaligus menyampaikan informasi melalui media massa. “ucapnya”
Ditempat terpisah, Koordinator Program Fitra Sukabumi,Ajat Zatnika saat dihubungi dikantornya, Rabu (05/10) 2014 menjelaskan, bahwa salah satu program Fitra Sukabumi dalam melakukan audit sosial yaitu dengan cara menjadikan para kader posyandu sebagai pencari informasi dilingkungannya masing-masing. Sehingga data yang didapat akan sangat penting dalam mendorong kebijakan Pemerintah Daerah yang proporsional dan berpihak kepada rakyat, khususnya di Kabupaten Sukabumi.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menuturkan bahwa dengan adanya program citizen journalism yang bekerjasama degan para kader binaan dibeberapa desa yang didampingi oleh praktisi  media massa (elektronik, cetak dan online) diharapkan dapat  mempertegas fakta-fakta yang sebenarnya terjadi dikalangan masyarakat yang selama ini tidak ter-ekspose oleh para jurnalis profesional.
“Program ini diharapkan bisa melengkapi data-data yang sebelumnya kami dapatkan dalam  program audit sosial, yang untuk selanjutnya akan kami inisiasikan dengan para stakeholder pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk menjadi sebuah kebijakan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. “pungkasnya” (Isman Saja)

Berita ini diperoleh dari http://www.kirimkabar.com/site/?p=1260